Bahasa pemrograman adalah notasi yang digunakan untuk menulis program (komputer). Dilansir dari Buku Modul Bahasa Pemrograman Untuk Pemula (2022) oleh Syarifuddin dan teman-teman, bahasa pemrograman terbagi menjadi tiga tingkatan, yakni: 

- Bahasa mesin (Machine Language) 

- Bahasa tingkat rendah/rakitan (low-level/Assembly Language) 


- Bahasa tingkat tinggi (High-level Language)

 Berikut penjelasan mengenai tingkatan bahasa pemrograman:

Bahasa mesin

 Program bahasa mesin sangat panjang dan sulit dipahami. Di samping itu, bahasa pemrograman juga sangat tergantung pada arsitektur mesin. Keunggulan dari bahasa pemrograman adalah prosesnya sangat cepat dan tidak perlu interpreter atau penerjemah.

Bahasa tingkat rendah 

Bahasa tingkat rendah sama seperti bahasa mesin, bahasa ini tergantung pada arsitektur mesin. Programnya panjang dan sulit dipahami walaupun prosesnya cepat. Dikutip dari Buku Dasar Pemrograman: Teori & Aplikasi (2023) oleh Oki Arifin, contoh bahasa pemrograman tingkat rendah adalah bahasa Assembly yang memungkinkan pengembang mengatur langkah eksekusi program dengan rinci. Meskipun kompleks, pemahaman bahasa pemrograman tingkat rendah memungkinkan pengembang untuk mengoptimalkan performa program dengan memanfatkan fitur-fitur perangkat keras yang spesifik.

Bahasa pemrograman tingkat tinggi 

Bahasa Pemrograman Tingkat Tinggi (BPTT) memberikan tingkat abstraksi tinggi kepada pengembang, memungkinkan fokus pada logika dan algoritma. Contoh BPTT termasuk, Python, Java, C++, dan JavaScript. Kelebihan BPTT adalah peningkatan produktivitas dan efisiensi pengembangan melalui struktur dan fungsi yang siap pakai, serta library dan framework yang mendukung. Sedangkan kelemahan BPTT yakni BPTT memiliki performa yang lebih lambat dan kontrol yang terbatas terhadap perangkat keras. Meski memiliki kelemahan, BPTT tetap menjadi pilihan utama bagi banyak pengembang karena meningkatkan efisiensi waktu pengembangan dan relatif lebih mudah dalam pemecahan masalah.